Minggu, 28 Juni 2020

Jika

Jika ku katakan padamu bahwa kau ada dalam mimpiku hampir setiap malam
Akankah kau berlama-lama terlelap dalam tidurmu dan mencoba menemukanku disana
Atau kau malah menghindar saat kau tau itu aku dan bukan wajah yang kau dambakan
Ku harap aku masih seseorang yang ingin kau temui, meski hanya dalam mimpimu saja. 

Jika ku kirimkan padamu pesan yang selama ini ku simpan
Akankah kau membacanya dan mencoba membalas dengan jawaban yang selama ini kau pendam
Atau kau malah mengabaikannya karena nomerku tak lagi kau punya
Ku harap namaku masih ada di urutan pertama, meski hanya dalam kontak teleponmu saja. 

Jika ku ceritakan padamu setiap kisah dalam puisi yang ku buat
Akankah kau menyadari bahwa kaulah pokok pikiran dan keseluruhan makna
Atau kau malah terdiam karena tak ada yang berarti untuk di kenang
Ku harap tak habis juga ceritamu tentangku, meski hanya dalam kepura-puraan mu saja. 

Ketahuilah, aku sering memimpikanmu setelah kau pergi menghilang
Tak ku kirimkan pesan yang ku tulis karena ada yang lebih pantas kau dapatkan 
Puisiku tak akan berhenti bergema karena kau akan menjadi sumber inspirasiku untuk waktu yang lama
Kau tau aku selalu mengharapkan yang terbaik untukmu, meski dari jalan jiwaku yang hampa. 

Minggu, 21 Juni 2020

Penantian

Mereka bilang kau bisa merubah takdir yang telah di guratkan
Dengan bantuan doa yang tak lupa kau sematkan
Jika kau setia dengan satu tujuan
Tak ada yang dapat menghalangi apa yang kau perjuangkan

Lalu, apa yang kau cari tuan? 
Aku akan menunggumu hingga akhir penantian
Soal takdir, Tuhan yang Maha menyatukan
Tak perlu risau sebab Ia paling meyakinkan

Andai kau tau sesering apa namamu ku sebutkan 
Di sela doa yang selalu ku panjatkan
Akankah namaku kau sisipkan
Dalam doa yang senantiasa kau pagutkan

Memang gebuku tak dapat ku perlihatkan
Dan kau pikir cintamu tak terbalaskan
Namun, apa daya tuan
Aku hanya mampu mencintaimu dalam keheningan

Entah siapa takdir kita di masa depan
Bagiku kaulah satu-satunya akhir pencarian
Semoga disana aku masih tak tergantikan
Penantianku ini, semoga berakhir padamu tuan. 

Kamis, 18 Juni 2020

Maaf

Ku coba tuliskan surat cinta padamu
Karena cinta adalah apa yang pantas kau dapatkan
Tapi kata-kata itu tidak tertulis dengan benar
Dan berakhir menjadi lebih mirip permintaan maaf

"Aku mencintaimu", tulisku
Karena kata-kata itu terlihat sangat indah di atas kertas yang ku tulis
Tapi kemudian tulisan itu ku hapus 
Karena ku coba untuk jujur
Bagaimana aku bisa mencintaimu? Aku bahkan tidak mengenalimu
Tidak lagi. 

“Aku merindukanmu“, lanjut tulisanku
Tapi kuhapus lagi tulisan itu 
Meskipun memang benar aku merindukanmu
Dan memang benar bahwa ini terasa sakit 
(Aku meminum secangkir kopi tapi tidak pernah menghabiskannya, ku tulis puisi pukul 3 pagi, aku hidup dan setiap saatnya mengarah kembali padamu) 

Aku bahkan tidak tahu pada siapa lagi ku ucapkan permintaan maaf
Entah bergejolak seperti apa perasaanku ini 
Yang ku tahu adalah hari baru telah tiba dan ku harap bisa memulainya dengan hari yang cerah
Ku harap bisa mengulang kembali semuanya
(Kecuali jika aku bisa memutar kembali waktu, aku akan menjauh darimu, telah ku pelajari pelajaranku, kau takkan bisa kecanduan jika belum mencoba hal yang menjadi candu)
 
Aku terus melihat pesanku, meski ku tahu tak akan ada pesan darimu
Telah ku biarkan kau menjauh, ku tahu itu salahku
Kau mungkin berhenti membacanya sekarang
Kau mungkin meninggalkanku sekarang
Maafkan aku

Ku harap kau bisa membedakan antara marahku dan ketidakmampuanku untuk mengabarimu
Ku harap aku juga bisa membedakan semua itu
Segalanya terpisah dan hancur
Dan aku tak yakin bagaimana melakukan semuanya tanpamu

Harusnya ku tahu semua akan berakhir dalam rasa sakit
Aku tak pernah bisa lakukan yang lebih baik
Aku tak pernah bisa biarkan seseorang tetap tinggal
Tapi kau tidak peduli dan aku harusnya tak peduli, maka ini tak akan begitu berarti
Maafkan aku

Dan aku tidak menyalahkanmu
Aku juga benci diriku yang dingin dan tak berperasaan
Kau telah membuat kesalahan, kau menyesalinya, aku mengerti
Maafkan aku

Banyak temanku yang tidak yakin apakah aku menyedihkan
Aku lupa perbuatan dan ucapanku bisa saja menyakitkan
Ini merupakan permintaan maaf yang buruk, maafkan aku. 

Yang coba ku katakan adalah, bukan salahmu aku tak bisa bedakan antara benci, sakit, dan cinta. 
Khusunya saat aku tak merasakaan semua itu
Bukan salahmu kita menjadi sebuah tragedi
Dan kau bukanlah orang untuk disalahkan atas kemampuan yang ku dapat 
Hingga aku terjatuh ke tanah yang paling dalam. 

Minggu, 14 Juni 2020

Jika Kau Mencintaiku

Jika aku berbicara dengan sangat pelan
Jika aku berusaha dengan sangat keras
Untuk menegaskan maksudku
Bahwa kau memiliki hatiku

Jika aku bertindak dengan sangat lambat
Jika kau melihat dengan sangat dekat
Kau mungkin mengerti
Aku akan memberitahumu apa yang telah kau ketahui

Jika kau mencintaiku dengan sepenuh hati
Aku akan menjadikanmu bintang di alam semesta yang ku punya
Kau akan menghabiskan setiap harinya 
Memancarkan sinarmu untuk menerangi jalanku
 

Kamis, 11 Juni 2020

Harusnya Aku Tau

Dan diapun menyerah dalam penantianku
Tak banyak pula kata yang ku ucapkan
Masih mencoba memahami diriku
Agar tercukupi rasa yang akan dibagi kelak 

Dan diapun hilang dari genggamanku
Tak banyak pesan yang dia kirimkan
Sulit memang menebak dalamnya hatiku
Tapi itu sepadan dengan tingginya angan untuk bersama

Dan diapun tergesa menjauhi pelukanku
Ku pikir mimpi yang kita bangun takkan pudar secepat ini 
Mungkin karena aku yang tak kunjung membuka hati
Padahal kita pantas dimasa depan, kukira dia tau. 

Dan diapun pergi tanpa seizinku
Merenggut kewarasanku sekali lagi
Mencabik harapanku tanpa basa basi
Ternyata orang-orang pandai meninggalkan, harusnya aku tau. 

Minggu, 07 Juni 2020

Berubah


Sedingin embun pagi di bulan Juni
Begitulah aku, saat pertama kali kau mendekatiku
Sebiru awan pabila terang benderang
Begitulah aku, saat pertama kali kau jadikan aku milikmu
Sebening air mata yang teringat kenangan
Begitulah aku, saat pertama kali kau tinggalkan
Seterang cermin terpantul cahaya yang membutakan
Begitulah aku, saat pertama kali kau kembali datang.

Kau tau masa laluku terlalu rapuh
Jika kau pergi, kau tak pernah bisa menggapaiku lagi
Mungkin kau akan temukan permainan baru untuk di mainkan
Tak tau apa yang harus ku katakan tentang ini
Saat tahun-tahun berlalu tanpa begitu berarti
Ku harap dapat lupakan apa yang harus ku lupakan
Sesuatu yang begitu pantas terabaikan
Saat kusadari, kau masih sangat begitu berarti.

Kemudian aku bermimpi tentang membawamu kembali
Jauh dari tanah asing yang dulu kita impikan
Mungkin saja ini dapat terjadi
Kan ku lakukan apa saja untuk membuatmu mengerti
Karena segalanya begitu menakutkan
Seperti ada perang dalam pikiranku ini
Ku harap dapat membawamu kembali, kan ku katakan bahwa aku telah benar-benar berubah. 

Kamis, 04 Juni 2020

Kenapa Aku Patah Hati


Kau bilang aku adalah bunga yang paling biru
Mendekapku erat seolah ini perjalanan terakhir kita
Tak mudah bagiku menaklukanmu
Kau punya dunia tapi tak tahu tantangannya
Layaknya api yang kehilangan asapnya
Kau peduli tapi tak tahu cara tunjukan perhatian
Ini sesuatu yang sulit di jelaskan
Kupikir akan mudah menyukai atau mencintaimu
Nyatanya sedetik kau membuatku gila, di detik lain kau hancurkan hariku
Dan kau selalu datang saat aku hancur
Lalu ciptakan langit biru untukku lagi
Tapi kau tak pernah mengerti
Mustahil mengalahkan orang secerdik dirimu
Sehari penuh kau buat demi diriku, di hari lain kau tak bersamaku
Masih ku memujamu dan siap untuk pergi
Menemanimu telusuri jalan pulang
Ini sungguh tak dapat di percaya
Kau terlihat seperti orang yang selama ini kucari
Tapi kenapa aku patah hati?

Penghindaran

Sejak awal aku adalah gadis yang patah hati Tenggelam dalam emosiku sendiri Berada di ambang kehancuran Selalu dalam kehampaan Tak ada yang ...