Kamis, 18 Juni 2020

Maaf

Ku coba tuliskan surat cinta padamu
Karena cinta adalah apa yang pantas kau dapatkan
Tapi kata-kata itu tidak tertulis dengan benar
Dan berakhir menjadi lebih mirip permintaan maaf

"Aku mencintaimu", tulisku
Karena kata-kata itu terlihat sangat indah di atas kertas yang ku tulis
Tapi kemudian tulisan itu ku hapus 
Karena ku coba untuk jujur
Bagaimana aku bisa mencintaimu? Aku bahkan tidak mengenalimu
Tidak lagi. 

“Aku merindukanmu“, lanjut tulisanku
Tapi kuhapus lagi tulisan itu 
Meskipun memang benar aku merindukanmu
Dan memang benar bahwa ini terasa sakit 
(Aku meminum secangkir kopi tapi tidak pernah menghabiskannya, ku tulis puisi pukul 3 pagi, aku hidup dan setiap saatnya mengarah kembali padamu) 

Aku bahkan tidak tahu pada siapa lagi ku ucapkan permintaan maaf
Entah bergejolak seperti apa perasaanku ini 
Yang ku tahu adalah hari baru telah tiba dan ku harap bisa memulainya dengan hari yang cerah
Ku harap bisa mengulang kembali semuanya
(Kecuali jika aku bisa memutar kembali waktu, aku akan menjauh darimu, telah ku pelajari pelajaranku, kau takkan bisa kecanduan jika belum mencoba hal yang menjadi candu)
 
Aku terus melihat pesanku, meski ku tahu tak akan ada pesan darimu
Telah ku biarkan kau menjauh, ku tahu itu salahku
Kau mungkin berhenti membacanya sekarang
Kau mungkin meninggalkanku sekarang
Maafkan aku

Ku harap kau bisa membedakan antara marahku dan ketidakmampuanku untuk mengabarimu
Ku harap aku juga bisa membedakan semua itu
Segalanya terpisah dan hancur
Dan aku tak yakin bagaimana melakukan semuanya tanpamu

Harusnya ku tahu semua akan berakhir dalam rasa sakit
Aku tak pernah bisa lakukan yang lebih baik
Aku tak pernah bisa biarkan seseorang tetap tinggal
Tapi kau tidak peduli dan aku harusnya tak peduli, maka ini tak akan begitu berarti
Maafkan aku

Dan aku tidak menyalahkanmu
Aku juga benci diriku yang dingin dan tak berperasaan
Kau telah membuat kesalahan, kau menyesalinya, aku mengerti
Maafkan aku

Banyak temanku yang tidak yakin apakah aku menyedihkan
Aku lupa perbuatan dan ucapanku bisa saja menyakitkan
Ini merupakan permintaan maaf yang buruk, maafkan aku. 

Yang coba ku katakan adalah, bukan salahmu aku tak bisa bedakan antara benci, sakit, dan cinta. 
Khusunya saat aku tak merasakaan semua itu
Bukan salahmu kita menjadi sebuah tragedi
Dan kau bukanlah orang untuk disalahkan atas kemampuan yang ku dapat 
Hingga aku terjatuh ke tanah yang paling dalam. 

Penghindaran

Sejak awal aku adalah gadis yang patah hati Tenggelam dalam emosiku sendiri Berada di ambang kehancuran Selalu dalam kehampaan Tak ada yang ...