Kamis, 11 Maret 2021

Derana

Hancurkan jiwaku hanya untuk mencarimu 
Karena yang menghampiriku adalah badai dan bukan dirimu
Jika aku tidak bisa bersama denganmu, lalu dengan siapa aku nanti? 
Inilah kepingan pikiranku yang harus kau ketahui

Tidak ada hati yang sanggup menunggu seperti milikku di samping tinta kegilaanku
Habiskan malam tanpa tidur berharap agar memilikimu
Dan aku masih berbicara padamu saat  berteriak pada langit malam
Karena ku rasa tanda yang ku beri tidak kunjung kau terima

Mungkin aku yang terlalu naif hingga kalah lagi 
Semakin perih berselimutkan kekecewaan 
Maukah kau memaafkan jiwaku yang kesepian? 
Namun kau terlalu dingin untuk percaya ataupun peduli

Aku duduk di kamarku bertanya-tanya kemana perginya dirimu 
Pemandangan dari jendela memunculkan wajahmu
Maaf karena tidak pernah cukup memperhatikanmu
Percayalah, harusnya kutunjukkan surga sebelum kau menjauhiku

Kini ku ulangi langkahku di setiap tangga 
Mencoba temukan apa yang salah
Menulis surat hanya untuk di alamatkan pada bara api
Sepertinya kau lupa dengan apa yang dulu kau perjuangkan

Bisakah kita temukan pijakan yang lebih mudah? 
Aku ingin terbebas dari ombak yang  menggulungku ini
Pastikan kita bisa selamatkan rasa yang tersisa
Adakah jalan lain yang bisa ku lewati?

Saat di ambang tenggelam aku hanya memikirkanmu 
Di celah cahaya aku memimpikanmu 
Mimpiku cukup nyata hingga terngiang  namamu
Kau telah membangun rumah dalam ingatanku

Tadi malam lantai di bawah tempat tidurku berderit
Membangunkanku dari mimpi tentangmu
Jika kau tidak memberitahuku apa yang kau rasakan
Bagaimana mungkin aku bisa mengerti perasaanmu itu? 

Aku masih bernapas perlahan
Tidak bisakah kau menemukanku walau temaram? 
Bertahun-tahun dengan begitu banyak hal yang harus di sempurnakan
Ku akui memang terlalu melelahkan

Tapi aku tetap menunggu sampai kau tiba
Sebab aku merindukanmu terus-menerus
Mungkin aku hidup dalam kebohongan
Merangkai cinta yang tiada artinya 

Aku ingin memastikan jika ini bukan hanya dalam pikiranku saja
Maka ku petik kelopak bunga satu persatu
"Kau mencintaiku, kau tidak mencintaiku, kau mencintaiku"
Sudahkah kau menghapus segalanya tentangku? 

Ku rasa kau terlalu sibuk untuk menghubungiku dan bertahan padaku
Mungkin kau tidak begitu menginginkanku
Hatiku juga bisa hancur
Aku hanya ingin tahu tentang cintamu yang belum terucapkan 

Andai waktu bisa sembuhkan segala luka
Ku harap rasa sakit ini tidak akan abadi untuk selamanya
Karena setelah sekian lama, aku masih tidak percaya kenyataannya
Bahwa cinta saja tidak cukup untuk membuat seseorang tetap tinggal

Dan benar bahwa aku sama sepertimu
Tapi kau tidak bisa berpura-pura seolah aku tidak pernah ada
Putar kembali kenangan itu
Kau akan melihatku dengan cinta yang begitu tulus

Kau telah membuatku buta kemudian membuatku melihat kembali
Aku tidak menang karena aku kehilanganmu
Terjebak pada kehampaan yang membuat kita hancur berantakan 
Dan kali ini aku tidak bisa tertipu lagi

Kita berjalan dalam air mata tapi berlari dalam tawa  
Maafkan aku selalu tersulut dan mengatakan  semua yang ku rasakan untukmu dengan tulisan
Bukan dengan sekedar tulisan, tapi dengan cinta, dengan makna, dengan keinginan, juga denganmu
Satu-satunya hal yang dapat ku lakukan untuk membuat hatiku merasakan kehangatan

Aku mencintai hingga menghancurkan diriku berkeping-keping 
Akankah kau pulihkan kembali ketidakberartian yang sedang ku alami? 
Aku selalu takut suatu hari nanti kau akan terbiasa dengan kehidupan tanpaku
Sebelum aku terbiasa dengan asumsi kehilanganmu

Bukannya aku ingin melihat semua ini berakhir
Aku hanya tidak sanggup melihat diriku melewati kesedihan yang kerap menyiksa relung hati 
Terkadang aku hanya ingin berhenti 
Tapi aku tidak mau pergi. 

Penghindaran

Sejak awal aku adalah gadis yang patah hati Tenggelam dalam emosiku sendiri Berada di ambang kehancuran Selalu dalam kehampaan Tak ada yang ...