Minggu, 27 September 2020

Cemas

Aku berjalan di dunia yang tidak bisa ku tempati. 

Sebagai seorang pemberi aku telah tabah, tapi semua orang ingin mengecewakanku dan mengambil keuntungan saja. 

Aku hanya bisa terlalu banyak memberi sebelum akhirnya harus berhenti. 

Sebelum aku percaya bahwa usahaku tidak lagi berhasil dan aku merasa seperti berpegangan pada kehampaan bukannya tangan orang lain. 

Aku tidak punya banyak pengalaman dan aku tidak tahu cara memainkan permainan yang setiap orang pandai memainkannya. 

Aku terkurung dalam penjara ini sendirian. 

Hukumanku adalah aku harus menyaksikan orang lain temukan cinta dan aku tidak punya minat yang jelas di mata orang-orang. 

Satu-satunya cara agar aku bisa bebas adalah dengan cinta. 

Tapi aku sendirian dalam sel ini dan perlahan-lahan menyerah juga. 

Tidak percaya jika cinta yang kuinginkan ada di dunia ini. 

Setiap orang mencoba memberitahuku bahwa cinta yang ku cari nyata adanya. 

Tapi jika memang ada, itu akan terjadi. 

Aku tidak melihat ada orang yang mengajukan diri atau menunjukkan tanda dimana cinta itu, atau jika cinta memang benar-benar menginginkanku. 

Cinta ini harus berbalas dan kali ini aku tidak bisa jadi satu-satunya yang memberi. 

Jadi, jika ada seseorang di luar sana menginginkan cinta yang ku tawarkan. 

Aku tidak ingin permainan atau pertanda. 

Aku tidak ingin sekedar kata manis tanpa pembuktian.

Kau sebaiknya menginginkanku atau tidak, karena aku benci ketidakpastian. 

Kamis, 24 September 2020

Kirimkan Aku Surat Cinta

Kemana aku bisa pergi saat ingin merasakan kehangatan cinta yang penuh perhatian?
Kapan aku bisa melepaskan beban dan menunjukkan yang kurasakan?
Bagaimana aku bisa memulai hidup seperti yang kuharapkan?

Bagaimana aku bisa mencintai seseorang lebih dari mencintai diriku sendiri?
Dimana aku bisa memulai proses seperti itu dan tidak berakhir sepi?
Siapa pengaduanku jika kamu menghindariku dan tidak kembali?

Dimana tempatku pada peta perjalananmu?
Dimana posisiku yang cocok dengan rencanamu?
Bagaimana kita bisa melangkah maju tanpa mengetahui hal-hal tersebut?

Bagaimana aku tahu kamu tidak akan menggenggamku kemudian melepaskanku?
Kapan aku akan melihat kejelasannya?
Kapan aku bisa singkirkan ketakutan ini lalu membebaskan cintaku padamu?

Bagaimana aku bisa yakin bahwa hari ini bukan seperti hari kemarin?
Dimana aku pada permulaannya?
Dimana aku pada akhir nanti?
 
Bagaimana aku bisa begitu dingin tapi tindakanku gagal membuatmu berpaling?
Kenapa aku membutuhkan pegangan hidup jika aku merasa seperti sedang tenggelam?
Kapan kamu bisa mulai menenggelamkanku dengan cintamu?

Minggu, 20 September 2020

Seseorang

Kita kembali seperti yang lalu-lalu
Terimakasih karena pernah merindukanku
Kau tahu aku tak bermaksud untuk menghantuimu
Tapi ku lihat perangaimu saat kau begitu dalam menguburku

Aku tak sanggup pergi dengan kerelaan
Dan jika menurutmu aku telah tiada
Kenapa kau menghidupkanku kembali hanya untuk memaki namaku dan berharap aku tetap tinggal
Lihatlah bagaimana air mataku berjatuhan

Dengan demikian kapal ini akan terbawa ombak
Jangan biarkan aku tenggelam
Kau berubah jadi sesuatu yang kau takutkan
Melewatkan tahun-tahun yang menyenangkan

Aku meninggalkan sebagian dari diriku di dirimu
Masih menyakitkan dibawah bekas lukaku
Semenjak hati ini kau tarik ulur
Sama sulitnya dengan melupakan tentangmu

Setidaknya aku telah mencoba
Tapi keseriusanmu masih kau sembunyikan
Kau selalu bertanya siapakah yang aku tunggu
Lihatlah lebih dekat, kau kan tahu bahwa selama ini aku hanya menunggumu. 

Kamis, 17 September 2020

Jangan Biarkan Aku Pergi

Kita berada di ujung batas
Kau mencegahku untuk menutup mata
Membuatku tak bisa tidur di malam hari
Jangan biarkan aku pergi

Kita telah saling berkabar 
Melihat semuanya bersinar
Berpesan, kau pun bertanya, kukatakan bahwa aku baik-baik saja
Mencoba meraihmu yang jauh disana

Ada saatnya kau adalah satu-satunya bagiku
Mungkin aku bisa jadi satu-satunya yang berharga bagimu
Bahkan ketika aku jatuh tak berdaya
Kau masih percaya aku telah mencoba

Aku akan mengabarimu, jika ku tahu bagaimana memulainya
Kan ku pastikan kita membicarakan hal yang sangat berarti
Bukan sekedar menanyakan hal yang telah kita ketahui 
Andai kau tiba di depan pintu rumahku saja

Namun hidup tak pernah semudah itu
Kau membawaku masuk ke dalam hatimu dan sampai saat ini aku masih bertahan
Mencoba membuatmu baik-baik saja
Karena aku tak bisa membiarkanmu pergi

Minggu, 13 September 2020

Pemimpi

Pesan samarmu melesat ke tepi luar otakku yang kelelahan
Seekor burung yang terluka, sayapnya dihantam batu tajam, bersiap untuk terbang lagi meski kesakitan
Tatapan orang asing bermata liar mengikutiku melewati ambang pintu yang terkena peluru
Tanaman tumbuh dalam gerak cepat, bertunas di antara retakan aspal

Saat kita berjumpa dengan pandangan sekilas, aku bisa merasakan bahwa kau ingin berbincang 
Namun kau tampaknya tidak membuka bibirmu untuk menyapa, tidak dapat menghasilkan sepatah katapun 
Tidak ada cara lain untuk berbicara denganku, putus asa untuk membuat koneksi
Sebuah saluran komunikasi bisu yang ingin terhindar dari bayangan yang menghantui
Maka kau membawa ceritamu padaku menjelang tidur

Menerobos ke dalam pikiranku dengan gambaran asing, namun aku yakin  pernah melihat itu sebelumnya di kehidupan nyata
Kilatan cahaya yang berwarna memisahkan tiap penglihatan, penggalian tanpa rasa sakit di bagian tentangmu
Mengambil mimpi yang tak terlupakan dan mungkin telah aku kubur di sel saraf terdalam, memperbaiki yang mati dan terputus sampai suatu saat hidup kembali
Getaran suaramu mengaktifkan nalarku yang lumpuh, pertahananku akan segera runtuh 
Dan membiarkanmu masuk ke dalam ruang kosong untuk pesan yang akan ditulis pada kelopak mataku 

Khayalanku, kau mengubahku menjadi seorang pemimpi
Semakin sulit untuk memahami apa yang kau coba katakan padaku
Aku melihatmu dimana-mana saat aku bangun dari tidurku dan harapanmu pun terbukti
Hampir tidak ada perbedaan antara realita saat ini
Mungkin aku akan menyelami lamunan tengah malam tanpa keraguan malam ini
Hingga aku dapat memberanikan diri dan bertanya padamu 
"Sebenarnya, aku ini apa bagimu?"

Kamis, 10 September 2020

24

Selamat datang dua puluh empat
Kau kan temani hari-hariku sampai setahun tamat
Jangan jadi beban bagiku hingga menghambat
Hal yang menghubungkanku dengan orang yang paling tepat

Berbaik hatilah dua puluh empat
Jemput belahan jiwamu di kala sempat
Dia yang kau cintai akan mendekat
Meraih tanganmu di tempat yang terlihat

Tetaplah bersinar dua puluh empat
Lupakan masa lalu yang membuatmu terjerat
Pada dua puluh tiga yang telah sekarat
Berhenti tutupi hatimu rapat-rapat 

Percayalah padaku dua puluh empat
Kau dan aku kan bersahabat
Menghalau pil pahit yang dunia buat
Bersama kita bisa jadi sangat kuat

Berbahagialah dua puluh empat
Kau tak perlu wujudkan segalanya di waktu singkat
Kesempurnaan itu kiranya ilusi yang dibuat-buat
Nikmati indahnya hidup sebelum terlambat

Kamis, 03 September 2020

September (Satu-Satunya Milikku)

Satu-satunya milikku
Ruang rinduku
Puisi tanpa kataku
Malam tanpa tidurku
Rintik hujanku
Minggu pagiku
Aku gula dari kopimu
Kau maniskan kembali mimpi burukku. 

Satu-satunya milikku
Tombak harapanku
Pertarungan tanpa kemenanganku
September tanpa pertunjukanku 
Cahaya matahariku
Gemintang langitku
Aku abu dari apimu
Kau lelehkan kembali bekunya hatiku. 

Satu-satunya milikku
Tujuan hidupku
Janji tanpa pengingkaranku
Rangkulan tanpa penolakanku 
Teman istimewaku
Penantian panjangku
Aku ratu dari kerajaanmu
Kau pasangkan kembali mahkota permataku.

Satu-satunya milikku
Separuh nyawaku
Senja tanpa jinggaku
Mawar tanpa duriku
Bulan purnamaku
Lilin penerangku
Aku cahaya dari kedua matamu
Kau pancarkan kembali senyum indahku. 

Satu-satunya milikku
Sayap pelindungku
Perhatian tanpa keacuhanku
Aturan tanpa permainanku
Buih lautanku
Ujung pelangiku
Aku bagian dari cita-citamu 
Kau pantaskan kembali masa depanku. 

Satu-satunya milikku
Rencana terbaikku
Awal tanpa keraguanku
Tawa tanpa airmataku
Serpihan perasaanku
Belahan jiwaku
Aku denyut dari nadimu
Kau hidupkan kembali detak jantungku. 

Penghindaran

Sejak awal aku adalah gadis yang patah hati Tenggelam dalam emosiku sendiri Berada di ambang kehancuran Selalu dalam kehampaan Tak ada yang ...