Minggu, 29 Agustus 2021

Sapa Aku Dalam Utopia Mu

Masih adakah yang menyiksa diri dengan kenangan? 
Yang berjuang dengan perasaan dan kehampaan 
Yang sama sekali tak pernah terbalaskan
Yang ditemani sunyi dan sepi, berharap bisa lebih hangat dan nyaman 

Mereka yang berani pasti akan berdiri
Sedangkan aku yang sendiri, hanya bisa ber-elegi lalu perlahan pergi
Mereka yang percaya diri menuntut untuk di cintai
Sedangkan aku sekurangnya hanya ingin ditemani

Aku masih termangu dan bertopang dagu, berpikir tentang seseorang
Yang benaknya bagaikan warna langit di sore hari
Kadang jingga, kadang merah, kadang hitam pekat
Dan ketika kucoba selami dirinya
Menjadikanku penat akan diri sendiri
Nyawaku terhambat di penghujung mentari

Namun aku masih berpikir tentang seseorang
Yang senyumannya meruntuhkan cakrawala mimpiku
Rinai hujan tertambat pada sebatang rumput
Kita berdua belum jadi komposisi yang tepat
Kugerai laraku sambil menyesap harum ilusi

Bukankah hidup akan lebih indah, jika kita berlari menerobos asa? 
Aku bersembunyi dalam pelukan hujan
Mencoba mengobati memar di hati 
Derai angin menerpa setangkup ego
Masih saja aku berpikir tentang seseorang

Sebab aku mengenalnya
Aku pernah berjalan bersamanya dalam suatu mimpi
Yang sorot matanya begitu ku akrabi
Namun jika aku mengenalnya
Aku tahu apa yang akan dia lakukan
Dia akan mencintaiku saat itu juga
Seperti yang dia lakukan padaku di suatu mimpi

Disana aku dapat menyapa sang rasa
Bahwa dia bersemayam dalam mimpiku
Mimpi indahlah sebuah rasa
Jika nanti kau telah bangun, aku titip sapa ku
Katakan padanya bahwa ini soal semesta
Yang tak pernah membiarkan aku dan dia bersatu.

Minggu, 08 Agustus 2021

Mataku Geram, Lidahku Masam, Hatiku Gersang, Otakku Ibarat Emosi Yang Kelaparan

Aku lelah menulis tentang romansa
Pandangan lama yang sama melalui ujung mimpi yang kusut
Deskripsi tanpa nama yang sama dari mata oval berwarna coklat
Dan cahaya bintang bersinar melalui seorang pemuda dari perputaran takdir dan keterusterangan yang tidak setia
Senyuman yang tulus dari perempuan bermata lebar hanya untuk seseorang yang pasti
Tapi aku tahu dalam tindakan kebodohan yang tidak berguna ini
Aku tidak mengerti bagaimana cara menulis apa yang tidak dapat ku pahami 

Aku lelah menulis tentang patah hati
Menatap langit yang kacau yang seolah meledak seperti hujan lebat di jalanan kosong dan lagu pengantar tidur yang tidak terlantunkan
Aku terusik sebab cinta hanya menjadi apa yang terjadi tanpa keberartian
Tidak ada rengekan putus asa seperti, "aku akan mati tanpamu"
Aku juga bosan dengan mereka yang terpesona dengan mata yang berima dengan kebohongan
Atau cinta layaknya merpati di langit yang diterangi cahaya bulan
Perasaan klise yang menggambarkan perpisahan yang kejam dan menyedihkan

Aku sadar aku telah bertahan pada versi diriku yang tidak berwujud
Yang di rantai dengan berat hingga menahanku begitu lama
Aku menciptakan kembali diriku sendiri, aku terlahir kembali
Tapi kepingan masa lalu berlama-lama singgah dari versi diriku yang ku pikir telah tiada
Terbayang semua wajah yang tidak asing
Membuatku terjebak dalam situasi ini

Saatnya membiarkannya terbakar, membiarkannya musnah
Aku yang telah berpura-pura menjadi bukan diriku
Agar aku bisa bersembunyi tanpa bayang-bayang semu dirinya
Sebab dia akan menghilang, maka aku harus pergi sebelum akhirnya ditinggalkan 
Jadi aku bisa melangkah sepenuhnya menyelami diriku sendiri
Menjadi siapa aku seharusnya

Jika kau mengenalku ketika aku selesai dengan tanda tanya ini
Atau jika kau mengenalnya, kau akan ingat wajah yang bukan milik siapa-siapa
Dia tidak lemah, hanya saja tidak cukup kuat
Jadi aku harus menguburnya dalam-dalam
Tunjukkan padanya seperti apa cinta yang tangguh
Dan apabila dia beranjak pergi, maka ini lebih dari sekedar kutukan
Kau mungkin melihatku di masa depan
Tapi aku berjanji, aku tidak akan sama lagi

Aku tidak punya semua jawaban yang ku butuhkan
Aku juga terkadang tidak tahu persis kemana aku pergi atau kemana jalan ini akan membawaku
Aku hanya mencoba yang terbaik untuk menjadi diriku yang paling baik semampuku
Dan jujur, aku belum sepenuhnya utuh
Ini adalah proses yang sedang berjalan seperti kebanyakan hal lainnya

Aku hanya menikmati setiap momen dengan apa adanya
Berharap bisa lebih bermakna dengan apa yang ada di depanku
Tidak mencoba untuk melihat terlalu jauh 
Tapi lebih dari itu, aku beradaptasi dengan apa yang dibawa semesta terhadapku 
Menerima konsekuensinya untuk keputusan yang telah dibuat
Mencoba melawan mimpi buruk dengan kekuatanku
Tapi mengetahui itu ada batasnya
Aku tidak lagi berpikir begitu keras atas apa yang tidak bisa ku ubah
Maka aku hanya bisa mengumpulkan detak jantung yang tidak terhitung jumlahnya hingga titik akhir dimana aku berhenti dengan kehidupan.

Penghindaran

Sejak awal aku adalah gadis yang patah hati Tenggelam dalam emosiku sendiri Berada di ambang kehancuran Selalu dalam kehampaan Tak ada yang ...