Kamis, 08 Oktober 2020

Interval

Aku berada di musim dingin kehidupanku, dan seorang lelaki yang ku kenal adalah satu-satunya musim panas yang ku miliki
Di malam hari aku tertidur dengan bayangan dirinya yang tertawa dan menangis bersamaku
Tiga tahun berlalu menyisakan kenangan  tanpa jeda
Dan itulah yang menahanku untuk tetap tinggal demi kebahagiaan yang kuharap segera tiba

Dia menyebutku seorang penulis, meski bukan yang paling ternama, setidaknya dia membaca tulisanku
Dulu mimpiku memang menjadi seorang penyair, tapi seiring berjalannya waktu, ku lihat mimpi itu meredup bak langit malam
Berkali-kali ku coba untuk meraihnya, berharap itu akan jadı nyata
Tapi ku saksikan mimpiku menjauh dan kian memudar

Ibuku bilang bahwa aku tidak seperti gadis biasa
Miliki jiwa yang sudah tua dan kepribadian layaknya film klasik yang selalu diputar ulang
Mendambakan surat cinta dan seikat bunga, hal yang sederhana namun luar biasa
Semua yang ku idolakan telah tiada
Hingga membuatku takut tidak bisa bertemu orang yang sanggup melengkapiku

Sering ku berdoa agar menemukan orang yang tepat, dan akhirnya aku menemukannya
Kita tidak memiliki segalanya dan tidak ada yang kita dambakan selain membuat hidup kita penuh dengan seni
Dan saat aku berperang dengan diriku sendiri, aku hanya membiarkan semua berjalan sesuai keinginannya

Dia tahu kesukaanku
Seperti, kue manis yang selalu ku buat, akankah dia memakannya? 
Belum banyak tentangnya yang ku tahu, tapi kurasa dia akan senangkan hatiku
Dan aku masih menyukainya
Meskipun dia sering menghilang, mekipun dia berusaha menjadi orang yang lebih baik
Terutama, karena ku pikir dia mencoba untuk membuatku terkesan

Dan terkadang, saat aku dan dia berani membiarkan kesunyian singgah
Aku ingin tahu apakah orang-orang yang menjalani suatu hubungan menyesali sebuah komitmen? 
Apakah mereka masih bersatu setelah lima tahun bersama? 
Melanggar janji mereka hanya untuk menemukan kata yang tepat (Selesai. Hancur. Berbeda. Asing. Hilang. Berpisah) 

Mungkin demikian, saat mereka melepaskan genggaman mereka
Karena sesuatu yang berharga bagi mereka telah habis terbakar
Aku ingin tahu apakah aku dan dia akan  bertahan, sebelum aku ingat bahwa sebenarnya kita belum pernah bersama
Kita bukan siapa-siapa 
Lalu aku bertanya, apa yang sedang kita lakukan?

Tiba-tiba ku lihat bayangan kecil dirinya di kaca mataku
Apakah itu berarti dia tidak akan meninggalkan kenangan ini sehingga aku merasa kehilangan?
Dan saat aku membawa kembali kenangannya seperti serpihan, akankah dia tinggal untuk sesuatu yang melampaui rasa bersalah? 
Saat aku akhirnya membuka pikiranku hanya untuk membiarkannya mengintip kepedihan dan kegilaanku, akankah dia mengingat semua ini?

Mungkin iya, mungkin juga tidak
Jadi aku tersenyum dan aku menyadari
Semua ini seperti tanda tanya, dan aku diam saja, dengan hati-hati dan menunggu
Ada banyak hal yang ingin ku dengar
Tapi kesunyian ini menurutnya jauh lebih manis 
Membuat kepingan perasaan ini berserakan 
Dan akan ku satukan kembali, untuk kemudian utuh sekali lagi. 

Kamis, 01 Oktober 2020

Seviyorum

Tertatih disuatu senja bersama secangkir kopi
Menuliskan puisi tentangmu dan kebingunganku
Kau lelaki yang sulit ku lacak, aku wanita yang sulit kau dapatkan
Tapi kau pernah mendapatkanku sekali
Mungkin kali ini kau bisa mendapatkanku kembali

Hatiku milikmu, jika kau menginginkannya
Jika tidak, tolong jangan mempermainkannya
Kau suka menghilang, ku mohon jangan lakukan itu
Abaikan mereka dan biarkan aku menjadi pilihanmu
Sebab aku tak ingin ucapkan selamat tinggal 

Apa kau akan menyakitiku sekarang atau kau akan menyakitiku nanti? 
Jika kau tak sanggup menjagaku sampai akhir, kau harus tahu aku bisa dapatkan yang lebih baik
Tapi aku tak ingin menghancurkanmu 
Maka hubungi aku sebelum aku terlihat bodoh
Kembalikan kewarasanku seperti sebelumnya
 
Bicaralah padaku, karena aku terlanjur mabuk pada akhir yang bahagia
Katakan padaku bahwa ini kesungguhan yang nyata
Andai saja bisa kupejamkan mataku dan berada dekat denganmu
Akan kuceritakan semua rahasiaku dan melingkarkan lenganmu disekitar kelemahanku
Aku tak ingin kehilanganmu, aku jatuh cinta, meski aku tak bermaksud begitu.. 

Penghindaran

Sejak awal aku adalah gadis yang patah hati Tenggelam dalam emosiku sendiri Berada di ambang kehancuran Selalu dalam kehampaan Tak ada yang ...